Refleksi masa lampau tersebut, sedikit banyaknya memberikan kerangka pikir perjuangan pemuda persis masa milenial dalam membentuk pola perjuangan dan kekuatan dakwah dalam wadah pemuda persis Bungursari, sehingga esensi dan reorientasi iltizam mampu tertanam dengan baik dalam diri jamiyyah pemuda persis Bungursari.
Ustadz Atif Latifulhayat , SH. LL.M, Ph.D. Guru besar UNPAD dan sekaligus tokoh sejarah pemuda Persis Kota Tasikmalaya dalam sesi taujih musycab kesatu pemuda persis Bungursari berkesempatan memberikan ta-kid berkaitan dengan alam kepemudaan pemuda persis Bungursari.
Pemuda dalam Al-Quran
Allah swt memberikan kata yang memiliki makna imolisit dan komprehensif dalam kaitan tentang pemuda dalam perjuangan Islam. Pemuda dalam Al-Quran diwakili dengan kata Alfata, ada juga Ash-shab yang keduanya memiliki orientasi berbeda dalam eksistensinya.
A. Al Fata
Alfata dalam Al-Quran memiliki arti atau makna alam kepemudaan yang berorientasi pada usia ideologis. Fata adalah refleksi pemuda yang memiliki pemikiran dan gerak juang berdasarkan idea dan pijakan yang kuat dengan asas keilmuan. Dalam hal ini, Allah swt mengitibarkan Alfata pada nabiyullah Ibrahim as.
Gambaran idealogis dalama gerak dakwah nabi Ibrahim muda memiliki beberapa corak implementasi dakwah kaum muda yang sarat akan idealisme dan asas perubahan. Corak tersebut antara lain Dakwah frontal ( Wa jaadilhum billati hia ahsan )
Manakala Ibrahim muda menghancurkan berhala, hal ini memberikan indikasi dan corak dakwah bahwa ibrahim memiliki pemikiran yang jelas dan lurus khas kaum muda dengan pendekatan dakwah frontal. Dewasa ini dakwah seperti itu sering disebut dakwah anti mainstream ( Arus Utama ). Berani berbeda dan keluar dari corak keumuman dengan pendekatan yang berbeda yang berlandaskan pemikiran dan gerak juang yang jelas. Keluar dari arus utama menuju keasur yang berbeda meski memiliki resiko besar dan terjal dengan orienrasi keselamatan jua.
Dakwah adalah merubah, teorinya ada perubahan maka ada penentangan. Maka berdakwah bagi persis dalam alam kepemudaan adalah merepresentasikan dakwah dalam jalan apa saja yang membawa perubahan pada kebenaran yang mendasar. Sehingga eksistensi beragama kian menguat dan dapat menyentuh sampai pada hakikat manisnya beragama bersama dalam sholeh jama'i.
Dakwah adalah mengkritik. Teorinya ada pergerakan pasti ada kritikan. Maka Pemuda Persis harus kuat argument tapi bunyi yang logis. Semakin logis semakin berkualitas, tapi jangan hanya asbun ( asal bunyi ). Kualitas berbicara yang dihasilkan dari pemikiran dan renungan akan menghasilkan penerimaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Selain sebagai sisi dengan idealogis tinggi, Alfata juga memiliki misi prophetic ( kerasulan ) yaitu arah perubahan. Merubah dengan idea, bukan merubah tanpa idea. Idea yang dimaksud adalah alam ketauhidan dan keislaman yang kuat.
Seorang alfata akan Memiliki Idealisme, visi dan misi perubahan yang lebih baik, sebagaimana yang menjadi asas yang di tetapkan dalam Islam ( Islahul Ibadah, Islahul Aqidah, Islahul Muamalah )
Menggapai itu semua takkan berhasil manakala persiapan tak dilaksanakan, metode tak diindahkan dan modal tak dimiliki. Seorang Alfata harus memiliki keilmuan yang komprehensif. Kolaborasi keilmuan fardu ain sebagai dasar modal berdakwah, dan juga fardu kifayah sebagai sekuder science sebagai penunjang keberhasilan berdakwah, apalagi di era milenial sekarang yang mengharuskan memiliki skill dan attitude yang baik.
Pertama, Keilmuan Utama dan menjadi dasar tiada lain adalah Ulumuddin ( ilmu agama Islam ), tanpa dasar beragama yang kuat, apa yang diharaokan dalam jalan dakwah. Lebih-lebih orientasinya adalah keselamatan ummat maka dipandang penting memiliki keilmuan Islam yang komprehensif.
Kedua, Keilmuan Sekunder adalah Pengembangan Wawasan, Pembelajar Cepat, ilmu teknologi dan lain sebagainya.
Selain sederet keilmuan yang perlu dimiliki, maka penting bagi seorang pemuda pejuang dakwah harus memiliki adab. Adab adalah kolaborasi Iman Ilmu Amal. Adab adalah right action, melakukan sesuatu, menempatkan sesuatu sesuai dengan tempat yang semestinya.
Adab memiliki beberapa oreintasi,
1. Adab kepada Allah, adalah menempatkan Allah sebagai dzat yang wajib disembah, tiada sekutu bagiNya, semua oreintasi ibadah kepadaNya.
2. Adab kepada Rasul, adalah menjadikan rasul sebagai teladan utama dalam ucapan, perbuatan keputusan sehingga sunnah rasul senantiasa hidup dalam sanubari setiap muslim.
3. Adab kepada diri sendiri, adalah mampu mengenali diri sendiri dari mulai jasad dan ruhani. Bahwa ia adalah hamba Allah yang memiliki tujuan jelas dalam hidupnya. Memiliki sifat Jujur + Cerdas dan berintegritas. Ibnu Abbas mengatakan" Allah tidak mengutus rasul kecuali kepada Pemuda, dan Allah tidak memberi ilmu kecuali kepada Pemuda."
B. As - Sabab
As-Sabab adalah alam kepemudaan yang terkait dengan usia biologis. Generasi lahir dari sebuah peristiwa. Refleksi dari peristiwa membentu minset dan gerak Regenerasi.
Dalam diri as-sabab tumbuh dengan karakteristik Pembangun - Penggerak. Setiap generasi harus memiliki nafas gerak perjuangan, dengan sisi kemampuan masing-masing. Tetapi perlu pengembangan sehingga menghasilkan generasi yang kreatif, inovatif, futuristic dan individualisme yang tinggi.
Maka critical thinking, colabiration, creatif dan comunication perlu ada dalam alam kepemudaan, terkhusus pemuda persis Bungursari.
Ditulis dalam semangat
Dikenang dalam ingat
Untuk pemuda taat
Diringkas oleh : Wildan Fauzi Rahman, S.Pd. (Bidgar Pendidikan PC. Pemuda Persis Bungursari)
0 komentar:
Posting Komentar